Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia


[​IMG] ​

Kisah heroik Prada Satu (Pratu) Suparlan menjadi salah satu kebanggaan bagi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat ini. Kehebatannya membunuh puluhan pasukan Fretelin, Timor Timur melegenda di kalangan prajurit.

Namanya terpahat di atas batu granit hitam Monumen Seroja, Kompleks Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap. Namanya jga diabadikan menjadi lapangan udara di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lapangan Udara Batujajar.

kunjungi juga : desain kaos online

Adiknya, Suharjono (50), begitu bangga dgn kisah Suparlan itu. Sejak gugur di medan perang di 1980, keluarga cuma sekali berziarah ke makam Suparlan. Itu pun diwakili ayahnya Sudarmo.

Pahlawan korps baret merah ini dikebumikan di Timor-Timur. “Ayah baru satu kali ziarah, kalo tdk salah di 1984 ato 1985. Ane lupa. Keluarga ignin makam Suparlan dipindahkan ke kampung halaman di pemakaman Kusumanegara, Yogyakarta,” tutur Suharjono saat HUT ke-63 Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4) lalu.

Permintaan Suharjono itu menjadi kerinduan terpendam selama puluhan tahun. Keluarga besar tak pernah bertemu dgn nisan Suparlan. Keterbatasan keuangan membuat keluarga besar tdk bisa jadi memboyong Suparlan terbang kembali ke Yogyakarta.

Bahkan, sekadar utk berziarah selalu terkendala uang. Sedangkan, anak kedua dari pasangan Sawire & Sudarmo itu menjadi pujaan dikalangan prajurit Kopassus. “Ingin setahun sekali ziarah ke makam kakak ane. Tapi, dari mana biayanya,” ucapnya.

Adalah nama Landasan Pacu di Pusdikpassus. Ada di Kecamatan Batujajar, Bandung – Jawa Barat. Landasan Pacu ini memiliki panjang 1.652 meter dgn permukaan aspal & ketinggian 762 meter di atas permukaan tanah.

Dinamakan demikian utk mengenang kepahlawanan PRATU SUPARLAN yg gugur dlm tugas, diresmikan oleh Danjen Kopasus di 1995 Mayjen Prabowo Subianto. Suparlan ialah prajurit Kopassus yg gugur tahun 1980. Prajurit hebat ini mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan regu gabungan Kopassus & Kostrad dari pembantaian Fretilin. Kisahnya bermula ketika 1 Unit gabungan berkekuatan 9 orang personil (4 Kopasus, 5 Kostrad) dibawah pimpinan Lettu Poniman Dasuki (Brigjen Purn.) melaksanakan Patroli di “Zona Z” pedalaman Timor.

[​IMG] ​

Zona ini dikenal msh sangat rawan, terindikasi menjadi daerah konsentrasi dari tokoh-tokoh Fretelin kaya Lobato, Lere & Xanana. Disamping itu, terkonsentrasi 300 -an Fretelin dgn persenjataan campuran, serta kebanyakannya merupakan mantan Tropaz Portugal yg berpengalam dlm pertempuran di Mozambique. Di awalnya Tim Kopassus Kostrad ini ingin menyergap Pos Pengamatan Fretelin, & selepas melumpuhkan Pos Pengematan Fretelin, tiba tiba dari berbagai arah muncul pasukan Fretelin yg lbih besar, kontak senjata pun tak
terhindarkan.

Pertempuran menjadi tdk berimbang krna kalah jumlah. Unit Gabungan terdesak hebat, digunting dari berbagai arah, termasuk dari ketinggian bukit-bukit. Hujan tembakan menghujani personel Unit Gabungan ini.

Personel operator Minimi dari Kostrad yg pertama-tama tumbang, lngsng gugur ditempat, kmudian disusul 3 orang lainnya di formasi paling belakang yg jga terkena tembakan.

Sisa 5 personil terdesak hebat & bertahan mati- matian. Kalah jumlah, sisa unit gabungan mundur setapak demi setapak sehingga menghampiri bibir jurang sambil mencari kemungkinan meloloskan diri dari killing ground. Cuma ada satu celah utk meloloskan diri, akan tetapi kitabutuhkan waktu yg cepat utk melintas sblm pasukan Fretilin menutup celah bukit tersebut. Komandan Unit memerintahkan sisa unit menuju ke celah tersebut, & Pratu Suparlan paling depan, bukannya mendengarkan perintah, Pratu Suparlan mundur kebelakang tanpa mengindahkan perintah & Unitnya. “Komandan Bawa yg lainnya, ane akan berusaha menghambat!” Disinilah Pratu Suparlan menunjukkan sifat kepahlawanannya, antara kehormatannya sbg laki-laki, Prajurit, Korps & negaranya, Tanpa menghiraukan peringatan & Unitnya supaya mundur, Pratu Suparlan membuang senjatanya & mengambil Minimi milik rekannya yg gugur. Pratu Suparlan berlari kearah datangnya Fretilin & menyambutnya dgn siraman Minimi… Jatuh bangun terkena tembakan di tubuhnya, Suparlan mengamuk kaya banteng (penuturan saksi mata Fretilin yg tertangkap), mengejar mereka hingga ke semak persembunyian fretelin tdk terhitung berapa peluru yg udah bersarang di badannya. PDL Pratu Suparlan berubah warna menjadi merah krna darah yg membanjiri tubuhnya. Pratu Suparlan menyerang hingga sampai kehabisan amunisi. Kondisinya mulai Lemas krna kekurangan darah, dia mencabut pisau komandonya & bertarung satu lawan satu. Sepertinya Fretilin berniat mempermainkannya dgn tdk membunuhnya scr lngsng. Suparlan bertarung mati-matian sendiri cuma berbekalkan pisau komandonya, sempat merobohkan 6 orang Fretilin, hingga tangannya tdk mampu lagi
menggenggam pisau.

& Unit dgn sisa pasukannya melihat Pratu Suparlan tdk muncul, memutuskan utk kembali mencari Pratu Suparlan & membantu. Suparlan sendiri dikelilingi oleh puluhan Fretilin, bagaikan menunggu malaikat maut yg akan menjemput nyawanya. Suparlan seorang yg cerdik, taktik dia melemahkan dirinya sangat tepat, saat dia terduduk, pasukan Fretilin berkerumun mendekatinya siap mengeksekusi. Tepat disaat 1 tembakan mengenai lehernya, Suparlan oleng hampir roboh ke tanah. Dgn sisa-sisa tenaganya, diambil 2 granat dari balik kantong PDL nya, lngsng mencabut pin. Didahului teriakan
“Allahuakhbar…!” berlari serta meloncat berjibaku pas ditengah2 rimbunan Freteilin yg mengepungnya …..granat meledak….disertai gugurnya seorang prajurit pemberani dgn membawa bersama sejumlah musuh.

Mengetahui gugurnya Suparlan, sisa 5 personil yg tadi meloloskan diri & udah menguasai ketinggian, berbalik menyerang & menembak kerumunan Fretilin dari ketinggian dgn bertubi-tubi. Dlm kontak senjatan sengit ini, kembali 3 personil Baret Merah tumbang
meregang nyawa.

Sekonyong-konyang, bala bantuan tiba (gabungan Kostrad/ Brimob) membantu memukul mundur Fretelin dgn cara menjepit. Riuh rendah tembakan makin menjadi-jadi. Mayat bergelimpangan di mana-mana, termasuk 7 personil Unit Gabungan tadi. Dr jumlah asal 9 orang Unit Gabungan opasus/Kostrad, yg tersisa tinggal 2 orang, adalah Dan Unit
Lettu Poniman Dasuki & Partu Tamsil.

Setelah Freteilin terpukul mundur, meninggalkan rekan mereka yg udah menjadi mayat & jga yg cedera, pembersihan & konsolidasi lngsng dilakukan. Bagaimana dgn nasib Suparlan? Jenazahnya sangat menyedihkan, hancur tdk berbentuk lagi. Dr pihak Fretilin ditemukan sejumlah 43 mayat & sejumlah yg cedera & bisa ditawan hidup-hidup. Saat diinterogasi, anggota Fretelin ini cuma menceritakan bagaimana Pratu Suparlan bertempur sendiri sampai gugur.


sejarah Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia, cerita sejarah Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , kisah sejarah unik Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah indonesia Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah kerajaan Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah kota Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah dunia Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah perkembangan Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , pengertian sejarah Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah pancasila Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah taj mahal Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah pramuka Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia , sejarah uang Kisah Suparlan, Sang 'Rambo' dari Indonesia

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment